Senin, 10 Maret 2014

makalah klasifikasi agama



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Agama dan Ciri-ciri Agama” ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
Ø  Ibu Nanik, S.ag  selaku pembimbing yang telah banyak mamberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis.
Ø  Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang penulis banggakan dan Ibundaku tercinta serta adik-adikku yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Ø  Ucapan terima kasih penulis kepada semua sahabat yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga tugas makalah ini dapat terselesasikan.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempuna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas makalah ini selanjutnya. Akhirnya dengan segala keterbatasannya, penulis sangat berharap semoga tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Agama dan Ciri-ciri Agama” ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.



Bengkulu, 9 september 2013 

Penuli

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
*      MOTTO
Ø  Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal  ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216)
Ø  Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7)
Ø  Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh keikhlasan, dan istiqomah dalam menghadapi cobaan.
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )
Ø  Berusaha untuk selalu berfikir positif dan optimis dalam semua kesulitan ,Jangan terobsesi pada pengalaman masa lalu atau masa depan, tapi tataplah masa kini. Masa lalu sudah lewat, tak akan kembali lagi, masa depan itu belum terjadi jadi kita tak tahu apa yang terjadi dan akhirnya hanya berangan berharap sesuatu, tapi di masa kinilah, kita harus menentukan dan membuat keputusan terhadap diri kita

*      PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Karya sederhana ini akan penulis persembahkan untuk :
Ø  Ibu dan Bapak, yang telah mendukung, dan memberikan motivasi dalam segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa penulis balas dengan apapun.
Ø  Semua Sahabat yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga tugas makalah ini dapat terselesasikan.
Ø  Keluarga Besar Akademi Farmasi Bengkulu, yang telah banyak memberkan dukungan dan motifasi kepada penulis sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

















\


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Agama yang hadir dalam sejarah peradaban manusia tidak hanya berorientasi kepada Tuhan (spiritual) namun juga berorientasi dalam kehidupan bermasyarakat. Dr.Th. Kobong mengatakan “bahwa agama adalah sumber hidup manusia dalam relasi tiga dimensi, yaitu relasi dengan Allah pencipta, dengan sesama dan dengan seluruh ciptaan lainnya”.
             Memang harus diakui tidak sedikit pemeluk agama meningkatkan kehidupan spiritualitasnya masing-masing. Tetapi pada sisi lain, kegiatan itu seolah-olah terpisah dari kehidupan bersama dalam masyarakat. Padahal sejak semula para pendiri agama tidak memisahkan kehidupan spiritualnya dengan masyarakat.. misalnya, Sidharta Gautama memahami manusia dan dunia sebagai sesuatu yang beragama dan mempengaruhi. Itu sebab nya perbedaan harus dihargai. Nabi Muhammad SAW, yang mencoba merubah masyarakat Arab yang primordialisis menjadi masyarakat yang berlandaskan persaudaran universal. Yesus Kristus, memperjuangkan keadilan, kebenaran dan kesejahteraan untuk semuanya.
            Dalam konteks Indonesia yang pada dasarnya adalah masyarakat majemuk, dimana kemajemukan itu dapat kita lihat dalam hal: suku, etnis, bahasa, agama, dan lain-lain. Dalam hal agama, lima agama besar di dunia ada ditengah–tengah bangsa ini dan itu dilindungi/diakui oleh undang-undang (legal). Dan para The fonding fathers telah menetapkan pondasi sebagai titik puncak guna tumbuh kembangnya agama-agama yang ada itu.
Pancasila yang merupakan landasan Negara telah menjadi payung guna melindungi agama-agama yang ada di dalamnya. “Pancasila menjadi wadah yang memadai sebagai dasar pijak bersama seluruh anak bangsa dan agama memberi isi pada dimensi ritual.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran, dan pengakuan akan keterbatasannya menjadikan kenyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia itu sendiri. Misal Allah, Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan  lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingka Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
 Kenyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dan lain-lain yang diyakini berasal dari Tuhan.





1.2.    Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah yang          bertemakan” Klasifikasi Agama dan Ciri-ciri Agama” adalah sebagai berikut :
1.      Pengertian agama
2.      Klasifikasi Agama
3.      Ciri-ciri agama secara umum

1.3.    Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umumnya adalah memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan agama. Sementara tujuan khususnya adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian agama
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri agama secara umum
3.      Untuk mengetahui Klasifikasi Agama

1.4.     Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.
Manfaat teoritis : Hasil penulisan ini diharapakan dapat menjadi bahan masukan mengenal agama lebih lanjut dan hubungannya dengan kehidupan manusia itu sendiri.
Manfaat praktis  : Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi sumbangan masukan pengetahuan untuk semua lapisan masyarakat, baik pelajar maupun dosen serta masyarakat umum dalam mengetahui hubungan manusia dengan agama.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya
Sementara menurut A.S. Hornby, E.V Gatenby dan Wakefield, agama itu adalah kepercayaan kepada adanya kekuasan yang mengatur dan bersifat luar biasa, yang menciptakan dan mengendalikan dunia, serta yang telah memberikan kodrat ruhani kepada manusia yang berkelanjutan sampai sesudah manusia mati.
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan.
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama. Lebih luasnya lagi, Agama juga bisa diartikan sebagai jalan hidup. Yakni bahwa seluruh aktifitas lahir dan batin pemeluknya itu diatur oleh agama yang dianutnya. Bagaimana kita makan, bagaimana kita bergaul, bagaimana kita beribadah, dan sebagainya ditentukan oleh aturan/tata cara agama.

2.2.      Klasifikasi Agama
Jauh sebelum tersiarnya agama Islam, yaitu menjelang pertengahan abad ke enam Masehi, dunia dikuasai oleh dua Negara besar yaitu Romawi di Barat dan Persia di timur. Bangsa-bangsa yang berada dalam kekuasaan kedua Negara tersebut pada umumnya mengalami kemerosotan moral, akhlak dan sosial.Saat itu dunia berada dalam kegelapan dan merebaknya tahayul dan khufarat yang merusak kehidupan ruhaiyah dan keagaamaan manusia pada umumnya. Bahkan kaum fir’aun menganut agama Mesir kuno dengan inti ajarannya sebagai berikut :
1.      Mereka menggap sungai Niil sebagai Tuhan
2.       Mereka mempersembahkan tumbal ke sungai Niil setiap bulan purnama dengan  mengorbankan tumbal seekor binatang ( atau manusia yang memiliki penyakit berat  terutama dari kalangan wanita
3.      Mereka menggunakan sesjen dalam mengiringi tumbal di sungai Niil
4.      Mereka menganggap Matahari sebagai Dewa (Ra) Dewatertinggi.
Maka dari itu Allah SWT menjawab penyimpangan yang terjadi dengan mengutus Rasul-Rasul-Nya untuk mengubah dunia gelap gulita tersebut.
Berikut ini klasifikasi agama yang ada di dunia :

1.      Klasifikasi Agama yang Ditinjau Dari Segi Penyebarannya
Dari segi penyebarannya, suatu agama dapat dibahagi menjadi dua jenis yaitu :
1.1.            Agama Universal
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran untuk keseluruhan umat
Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan Buddha.
1.2.            Agama Folk
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal. Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya:
Agama Rakyat China/Taoisme dan agama Sikh

2.      Klasifikasi Agama yang Ditinjau Dari Tanggapan Ketuhanan
Agama yang ditinjau dari segi tanggapan ketuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
2.1.            Agama Monoteisme
Merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yaitu agama yang mendukung konsep kewahidan Tuhan. Contohnya : Agama Islam.
2.2.            Agama Politeisme
Merupakan agama yang menganggap bahwa Tuhan terwujud secara berbilangan, yakni ada banyak
Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya : Agama Hindu, Agama Rakyat China.

3.      Klasifikasi Agama yang Ditinjau Dari Sumbernya
Ditinjau dari sumbernya agama dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu agama wahyu (revealed religion) dan agama budaya (cultural religion).

3.1.             Agama wahyu ( revealed religion)
Agama wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama profetis yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia.

3.1.1.      Ciri-ciri Agama Wahyu (revealed religion)
Ø  Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.
Ø  Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.
Ø  Memiliiki kitap suci yang bersih dari campur tangan manusia
Ø  Ajaran serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah berubah sesuai dengan kecerdasan dan kesepakatan manusia
Ø  Kebenarannya adalah universal, yaitu berlaku bagi setiap umat manusia.
Ø  Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang maha benar, maha mengetahui segala-galanya
Ø  System nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakikat kemanusiaan.
Ø  Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya oleh ilmu pengetahuan modern.
Ø  Melalui agama wahyu Allah memberikan petunjuk, pedoman, tuntunan, dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan khamil, yaitu manusia yang sempurna, dan manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.  

3.1.2.      Contoh Agam Wahyu
Ø  Agama Islam dengan kitap sucinya Alquran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk seluruh umat manusia dan semesta alam.
Ø  Agama Kristen (nasrani) dengan kitap sucinya Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
Ø  Agama Yahudi dengan kitap sucinya Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS, melaui malaikat Jibril untuk Bani Israil

3.2.             Agama Budaya (cultural religion)
Disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.



3.2.1.      Ciri-ciri Agama Budaya
Ø  Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya
Ø  Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
Ø  Umumnya tidak memiliki kitab suci
Ø  Ajaran dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya
Ø  Kebenaran ajarannya tidak unversal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia.

3.2.2.      Contoh Agama Budaya
Ø  Agama Kong Hu Cu
 Agama Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur.
Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana   hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di". Kitab Sishu Wujing adalah sebagai kitab suci resmi yang berisi : 
1. Kitab Sanjak Suci  yang disebut Shi Jing
2. Kitab Dokumen Sejarah yang disebut Shu Jing
3. Kitab Wahyu Perubahan yang disebut Yi Jing
4. Kitab Suci Kesusilaan yang disebut Li Jing
5. Kitab Chun-qiu yang disebut Chunqiu Jing
Agama ini juga menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi. Yang mana kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius).

Ø  Agama Hindu
Kata  Hindu berasal bahasa Sanskerta yaitu Sanātana Dharma yang artinya kebenaran abadi dan Vaidika-Dharma yang artinya Pengetahuan Kebenaran. Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini.
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Kelima keyakinan tersebut, yakni :

1. Widhi Tattwa yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
  segala   aspeknya.
2. Atma Tattwa yaitu percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa adalah percaya adanya hukum sebab-akibat tiap             perbuatan.
4. Punarbhawa Tattwa adalah percaya dengan adanya proses kelahiran kembali.
5. Moksa Tattwa adalah percaya bahwa kebahagiaan tertinggi .
bagi umat Hindu "Brahman" adalah kata yang melambangkan Tuhan Sang Pencipta dan kitab agama hindu adalah Weda.

Ø  Agama Budha
Kata  Buddha berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “Mereka yang Sadar, dan yang mencapai pencerahan sejati”. Kitab Suci agama Buddha adalah
Tripitaka, didalam kitab ini terdapat  beberapa kepercayaan yang mereka yakini, yaitu :
1. Vinaya Pittaka, isinya adalah aturan-aturan untuk biksu atau biksuni.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu      pengetahuan dari Buddha.

3.3.             Perbedaan Agama Wahyu dan Agama Budaya
Di bawah ini dikemukakan perbedaan antara agama-agama wahyu dengan agama-agama bukan wahyu, menurut al-Masdoosi :
1.      Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama budaya tidak harus demikian
2.      Bagi agama wahyu maka sumber utama tuntunan dan ukuran baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan bagi agama budaya kitab suci yang diwahyukan tidak essensial
3.      Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama budaya, kecuali paganisme, lahir di luar area termaksud
4.      Agama wahyu timbul di daerah-daerah yang historis di bawah pengaruh ras Semitik, walaupun kemudian agama termaksud berhasil menyebar ke luar area pengaruh Semitik. Sebaliknya, agama budaya lahir di luar area Semitik termaksud;
5.      Sesuai dengan ajaran dan, atau historisnya maka agama wahyu adalah agama monoteisme. Agama budaya bukanlah agama monoteisme
6.      Ajaran agama wahyu tegas dan jelas. sedangkan Agama budaya ajarannya kabur dan sangat elastic
7.      Ajaran agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada para pemeluknya. Para pemeluknya berpegang, baik kepada aspek duniawi (the worldly) maupun aspek spiritual daripada hidup ini. Tidaklah demikian halnya dengan agama budaya, contohnya agama toisme yang menitik beratkan kepada aspek hidup spiritual, sementara itu pada Confusianisme lebih menekankan pada aspek duniawi.
8.      Sistem hubungan manusia dengan Allah, dalam agama wahyu, ditentukan oleh Allah sendiri dengan penjelasan lebih lanjut oleh Rasul-Nya. System hubungan ini bersifat tetap dan tidak berubah bagaimanapun dahyatnya perubahan karena perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan system hubungan manusia dengan Tuhan dalam agama budaya berasal dari akal berdasarkan kepecayaan (yang berisi anggapan ) dan pengetahuan serta pengalaman manusia yang senantiasa berubah atau bertambah.
9.      Konsep ketuhanan agama wahyu ialah monoteisme murni sebagaimana yang disebutkan dalam ajaran agama lait itu. Monoteisme adalah paham yang mempercayai hanya satu Tuhan. Sedangkan konsep ketuhanan agama budaya karena disusun oleh akal manusia, berkembang sesuai dengan perkembangan akal manusia mulai dari dinamisme sampai kepada monoteisme murni. Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup.      

2.       Ciri-ciri Agama Secara Umum
Ciri-ciri agama secara umum adalah sebagai berikut :
·         Agama adaalah suatu sistem tauhid atau sistem ketuhanan (keyakinan) terhadap eksistensi suatu yang absolute (mutlak) diluar diri manusia yang merupakan kausaprima atau pangkal pertama dari segala sesuatu termasuk dunia ini dengan segala isinya.
·         memiliki satu sistem ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia kepada sesuatu yang absolute.
·         Memiliki suatu sistem nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan antara manusia dengan Tuhan nya, manusia dengan sesama manusia, maupun manusia dengan makluk ciptaan yang lainnya.
·         Memiliki nilai universal, maksudnya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan agama baik aturan (norma) maupun hal-hal lainnya berlaku bagi setiap umat manusia. misalnya, mengenal istilah “Ukhuwah Islamiyyah” dalam islam yaitu sebagai nama lain persaudaraan antara sesama muslim. Tentu saja, Islam tidak hanya mengajarkan nilai persaudaraan antar muslim belaka. Islam juga mengenalkan “ukhuwah” yang lebih luas dari “Islamiyyah”, yaitu “Wathaniyyah” dan “Basyariyyah”.
 “Wathoniyyah” adalah saudara dalam kebangsaan dan kenegaraan, dan  “Basyariyyah” atau saudara antar sesama manusia.
·         Membawa kemaslahatan bagi umat manusia, maksudnya adalah suatu agama harus bias memberikan manfaat bagi umat manusia, misalnya memberikan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia demi keselamatan didunia maupun di akherat.




BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Agama adalah  sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Klasifikasi agama dapat dibedakan menjadi tiga yaitu berdasarkan sumbernya, penyebarannya, dan berdasarkan tanggapan ketuhanan.
Berdasarkan sumbernya agama di klasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
1.      Agama wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama profetis yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia. Contoh dari agama wahyu adalah : agama islam, Kristen(nasrani), dan agama yahudi.
2.      Agama budaya (cultural religion)  Disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Contoh dari agama budaya adalah : agama kong hu cu, hindu dan budha.
Sedangkan berdasarkan penyebarannya agama di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1.      Agama Universal
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan Buddha.
2.      Agama Folk
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal. Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat China/Taoismedan agama Sikh.
Dan berdasarkan tanggapan ketuhanan agama dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.      Agama Monoteisme
merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yakni mendukung konsep kewahidan Tuhan. Contohnya, agama Islam.
2.      Agama Politeisme
merupakan agama yang menganggap bahawa Tuhan wujud secara berbilangan, yakni ada banyak Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya, agama Hindu, Agama Rakyat China.

Kemudian berdasarkan hal-hal yang menyangkut agama, secara umum agama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·         memiliki satu sistem ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia kepada sesuatu yang absolute.
·         Memiliki suatu sistem nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan antara manusia dengan Tuhan nya, manusia dengan sesama manusia, maupun manusia dengan makluk ciptaan yang lainnya.
·         Memiliki nilai universal, maksudnya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan agama baik aturan (norma) maupun hal-hal lainnya berlaku bagi setiap umat manusia. misalnya, mengenal istilah “Ukhuwah Islamiyyah” dalam islam yaitu sebagai nama lain persaudaraan antara sesama muslim. Tentu saja, Islam tidak hanya mengajarkan nilai persaudaraan antar muslim belaka. Islam juga mengenalkan “ukhuwah” yang lebih luas dari “Islamiyyah”, yaitu “Wathaniyyah” dan “Basyariyyah”.
 “Wathoniyyah” adalah saudara dalam kebangsaan dan kenegaraan, dan  “Basyariyyah” atau saudara antar sesama manusia.
·         Membawa kemaslahatan bagi umat manusia, maksudnya adalah suatu agama harus bias memberikan manfaat bagi umat manusia, misalnya memberikan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia demi keselamatan didunia maupun di akherat.

3.2. Saran
*      Sebagai sesama umat manusia hendaklah kita saling menghormati antar sesama lain, walaupun kita memiliki perbedaan-perbedaan baik dari segi agama, bangsa, ras, maupun suku, kita tetap merupakan makluk social yang saling membutuhkan, oleh sebab itu rasa toleransi merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari.
*      Perbedaan merupakan sesuatu yang lumrah terjadi, oleh sebab itu jadikanlah perbedan menjadi sesuatu yang membawa nilai manfaaat bukannya membawa kita kearah perpecahan.
*      Sebagai insan yang beragama, seharusnya kita mulai belajar bagaimana menjalankan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya













DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad Daud. 1997. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Rajagarafindo Persada.
                         . 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
http// yukisaparingga.wordpress.com/tugas-agama-klasifikasi-agama
http// referensimakalah.com/2012/12/klasifikasi-agama.html
http// id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2069572-ciri-ciri-agama










  
 














9 komentar: