KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Agama dan Ciri-ciri Agama” ini sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya
yang selalu membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi
ini.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak
yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
Ø Ibu Nanik, S.ag selaku pembimbing yang telah banyak
mamberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis.
Ø Secara khusus
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang penulis banggakan dan Ibundaku tercinta serta adik-adikku
yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Ø Ucapan terima kasih
penulis kepada semua sahabat yang telah banyak
memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga tugas makalah ini dapat
terselesasikan.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh
dari kata sempuna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas makalah ini
selanjutnya. Akhirnya dengan segala keterbatasannya, penulis sangat berharap
semoga tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi
Agama dan Ciri-ciri Agama” ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi
banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di hadapan Allah
SWT.
Bengkulu,
9 september 2013
Penuli
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN

Ø Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu, Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S
Al-Baqarah 216)
Ø Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S
Al-Insyirah 6-7)
Ø Berangkat dengan penuh keyakinan,
Berjalan dengan penuh keikhlasan, dan istiqomah dalam menghadapi cobaan.
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )
Ø Berusaha
untuk selalu berfikir positif dan optimis dalam semua kesulitan ,Jangan
terobsesi pada pengalaman masa lalu atau masa depan, tapi tataplah masa kini.
Masa lalu sudah lewat, tak akan kembali lagi, masa depan itu belum terjadi jadi
kita tak tahu apa yang terjadi dan akhirnya hanya berangan berharap sesuatu,
tapi di masa kinilah, kita harus menentukan dan membuat keputusan terhadap diri
kita

Alhamdulillah,
atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Karya sederhana ini akan penulis persembahkan untuk :
Ø
Ibu dan Bapak, yang telah mendukung, dan memberikan
motivasi dalam segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat besar yang
tak mungkin bisa penulis balas dengan apapun.
Ø Semua
Sahabat yang
telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga tugas makalah
ini dapat terselesasikan.
Ø Keluarga
Besar Akademi Farmasi Bengkulu, yang telah banyak memberkan dukungan dan motifasi kepada
penulis sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
\
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Agama yang hadir dalam sejarah peradaban manusia
tidak hanya berorientasi kepada Tuhan (spiritual) namun juga berorientasi dalam
kehidupan bermasyarakat. Dr.Th. Kobong mengatakan “bahwa agama adalah sumber
hidup manusia dalam relasi tiga dimensi, yaitu relasi dengan Allah pencipta,
dengan sesama dan dengan seluruh ciptaan lainnya”.
Memang harus diakui tidak sedikit pemeluk agama meningkatkan kehidupan spiritualitasnya masing-masing. Tetapi pada sisi lain, kegiatan itu seolah-olah terpisah dari kehidupan bersama dalam masyarakat. Padahal sejak semula para pendiri agama tidak memisahkan kehidupan spiritualnya dengan masyarakat.. misalnya, Sidharta Gautama memahami manusia dan dunia sebagai sesuatu yang beragama dan mempengaruhi. Itu sebab nya perbedaan harus dihargai. Nabi Muhammad SAW, yang mencoba merubah masyarakat Arab yang primordialisis menjadi masyarakat yang berlandaskan persaudaran universal. Yesus Kristus, memperjuangkan keadilan, kebenaran dan kesejahteraan untuk semuanya.
Dalam konteks Indonesia yang pada dasarnya adalah masyarakat majemuk, dimana kemajemukan itu dapat kita lihat dalam hal: suku, etnis, bahasa, agama, dan lain-lain. Dalam hal agama, lima agama besar di dunia ada ditengah–tengah bangsa ini dan itu dilindungi/diakui oleh undang-undang (legal). Dan para The fonding fathers telah menetapkan pondasi sebagai titik puncak guna tumbuh kembangnya agama-agama yang ada itu.
Memang harus diakui tidak sedikit pemeluk agama meningkatkan kehidupan spiritualitasnya masing-masing. Tetapi pada sisi lain, kegiatan itu seolah-olah terpisah dari kehidupan bersama dalam masyarakat. Padahal sejak semula para pendiri agama tidak memisahkan kehidupan spiritualnya dengan masyarakat.. misalnya, Sidharta Gautama memahami manusia dan dunia sebagai sesuatu yang beragama dan mempengaruhi. Itu sebab nya perbedaan harus dihargai. Nabi Muhammad SAW, yang mencoba merubah masyarakat Arab yang primordialisis menjadi masyarakat yang berlandaskan persaudaran universal. Yesus Kristus, memperjuangkan keadilan, kebenaran dan kesejahteraan untuk semuanya.
Dalam konteks Indonesia yang pada dasarnya adalah masyarakat majemuk, dimana kemajemukan itu dapat kita lihat dalam hal: suku, etnis, bahasa, agama, dan lain-lain. Dalam hal agama, lima agama besar di dunia ada ditengah–tengah bangsa ini dan itu dilindungi/diakui oleh undang-undang (legal). Dan para The fonding fathers telah menetapkan pondasi sebagai titik puncak guna tumbuh kembangnya agama-agama yang ada itu.
Pancasila yang merupakan landasan Negara telah
menjadi payung guna melindungi agama-agama yang ada di dalamnya. “Pancasila
menjadi wadah yang memadai sebagai dasar pijak bersama seluruh anak bangsa dan
agama memberi isi pada dimensi ritual.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran, dan
pengakuan akan keterbatasannya menjadikan kenyakinan bahwa ada sesuatu yang
luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari
sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam
sesuai dengan bahasa manusia itu sendiri. Misal Allah, Tuhan, Dewa, God,
Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja
seperti Yang Maha Kuasa, Ingka Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
Kenyakinan
ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara
menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan
sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan,
hukum dan lain-lain yang diyakini berasal dari Tuhan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses
penyusunan makalah yang bertemakan”
Klasifikasi Agama dan Ciri-ciri Agama” adalah sebagai berikut :
1. Pengertian agama
2.
Klasifikasi Agama
3.
Ciri-ciri agama secara umum
1.3. Tujuan
Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umumnya
adalah memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan agama. Sementara tujuan
khususnya adalah :
1. Untuk mengetahui
pengertian agama
2. Untuk mengetahui ciri-ciri
agama secara umum
3. Untuk mengetahui
Klasifikasi Agama
1.4. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.
Manfaat teoritis
: Hasil penulisan ini diharapakan dapat
menjadi bahan masukan mengenal agama lebih lanjut dan hubungannya dengan
kehidupan manusia itu sendiri.
Manfaat praktis :
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi sumbangan masukan pengetahuan
untuk semua lapisan masyarakat, baik pelajar maupun dosen serta masyarakat umum
dalam mengetahui hubungan manusia dengan agama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia
adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan
lingkungannya.
Kata
"agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama
yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep
ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin
religio dan berakar pada kata kerja
re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Émile Durkheim mengatakan
bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal
mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas
beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya
Sementara
menurut A.S. Hornby, E.V Gatenby dan
Wakefield, agama itu adalah kepercayaan kepada adanya kekuasan yang mengatur
dan bersifat luar biasa, yang menciptakan dan mengendalikan dunia, serta yang
telah memberikan kodrat ruhani kepada manusia yang berkelanjutan sampai sesudah
manusia mati.
Definisi
tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini
diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan
kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama
itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur
kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai
agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia
memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya
menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu
yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber
yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri.
Misal Tuhan, Dewa, God,
Syang-ti, Kami-Sama
dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa,
Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
Keyakinan
ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara
menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan
sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap ketetapan, aturan,
hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan.
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas,
bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian
agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka
suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut
dapat disebut agama. Lebih luasnya lagi, Agama juga bisa diartikan sebagai jalan
hidup. Yakni bahwa seluruh aktifitas lahir dan batin pemeluknya itu diatur
oleh agama yang dianutnya. Bagaimana kita makan, bagaimana kita bergaul,
bagaimana kita beribadah, dan sebagainya ditentukan oleh aturan/tata cara
agama.
2.2. Klasifikasi
Agama
Jauh sebelum tersiarnya agama Islam, yaitu menjelang
pertengahan abad ke enam Masehi, dunia dikuasai oleh dua Negara besar yaitu
Romawi di Barat dan Persia di timur. Bangsa-bangsa yang berada dalam kekuasaan
kedua Negara tersebut pada umumnya mengalami kemerosotan moral, akhlak dan
sosial.Saat itu dunia berada dalam kegelapan dan merebaknya tahayul dan
khufarat yang merusak kehidupan ruhaiyah dan keagaamaan manusia pada umumnya.
Bahkan kaum fir’aun menganut agama Mesir kuno dengan inti ajarannya sebagai berikut
:
1. Mereka
menggap sungai Niil sebagai Tuhan
2. Mereka
mempersembahkan tumbal ke sungai Niil setiap bulan purnama dengan mengorbankan tumbal seekor binatang ( atau
manusia yang memiliki penyakit berat terutama dari kalangan wanita
3. Mereka menggunakan
sesjen dalam mengiringi tumbal di sungai Niil
4. Mereka menganggap Matahari
sebagai Dewa (Ra) Dewatertinggi.
Maka
dari itu Allah SWT menjawab penyimpangan yang terjadi dengan mengutus
Rasul-Rasul-Nya untuk mengubah dunia gelap gulita tersebut.
Berikut
ini klasifikasi agama yang ada di
dunia :
1.
Klasifikasi
Agama yang Ditinjau Dari Segi Penyebarannya
Dari
segi penyebarannya, suatu agama dapat dibahagi menjadi dua jenis yaitu :
1.1.
Agama Universal
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan Buddha.
merupakan agama-agama yang "besar" dan mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran untuk keseluruhan umat Manusia. Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa mengira kaum dan bangsa. Contohnya: Agama Islam, Kristian dan Buddha.
1.2.
Agama Folk
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal. Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat China/Taoisme dan agama Sikh
merupakan agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal. Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat China/Taoisme dan agama Sikh
2.
Klasifikasi
Agama yang Ditinjau Dari Tanggapan Ketuhanan
Agama yang
ditinjau dari segi tanggapan ketuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
2.1.
Agama Monoteisme
Merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yaitu agama yang mendukung konsep kewahidan Tuhan. Contohnya : Agama Islam.
Merupakan agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yaitu agama yang mendukung konsep kewahidan Tuhan. Contohnya : Agama Islam.
2.2.
Agama Politeisme
Merupakan agama yang menganggap bahwa Tuhan terwujud secara berbilangan, yakni ada banyak Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya : Agama Hindu, Agama Rakyat China.
Merupakan agama yang menganggap bahwa Tuhan terwujud secara berbilangan, yakni ada banyak Tuhan atau Tuhan boleh berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya : Agama Hindu, Agama Rakyat China.
3.
Klasifikasi
Agama yang Ditinjau Dari Sumbernya
Ditinjau dari sumbernya agama dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu agama wahyu (revealed religion) dan agama budaya (cultural
religion).
3.1.
Agama wahyu ( revealed religion)
Agama wahyu (revealed religion)
disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama profetis yang artinya
agama yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat
jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia.
3.1.1.
Ciri-ciri
Agama Wahyu (revealed religion)
Ø Secara
pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan
diturunkan kepada masyarakat.
Ø Disampaikan
oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.
Ø Memiliiki
kitap suci yang bersih dari campur tangan manusia
Ø Ajaran
serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah berubah sesuai dengan kecerdasan
dan kesepakatan manusia
Ø Kebenarannya
adalah universal, yaitu berlaku bagi setiap umat manusia.
Ø Ajaran
agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang maha benar, maha
mengetahui segala-galanya
Ø System
nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran
dan hakikat kemanusiaan.
Ø Agama
wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya oleh
ilmu pengetahuan modern.
Ø Melalui
agama wahyu Allah memberikan petunjuk, pedoman, tuntunan, dan peringatan kepada
manusia dalam pembentukan insan khamil, yaitu manusia yang sempurna, dan
manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.
3.1.2.
Contoh
Agam Wahyu
Ø Agama
Islam dengan kitap sucinya Alquran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
SAW, melalui malaikat Jibril, untuk seluruh umat manusia dan semesta alam.
Ø Agama
Kristen (nasrani) dengan kitap sucinya Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi
Isa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
Ø Agama
Yahudi dengan kitap sucinya Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS,
melaui malaikat Jibril untuk Bani Israil
3.2.
Agama Budaya (cultural religion)
Disebut juga dengan agama bumi yang
artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap
memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.
3.2.1.
Ciri-ciri
Agama Budaya
Ø Tumbuh
secara komulatif dalam masyarakat penganutnya
Ø Tidak
disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
Ø Umumnya
tidak memiliki kitab suci
Ø Ajaran
dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya
Ø Kebenaran
ajarannya tidak unversal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia.
3.2.2.
Contoh
Agama Budaya
Ø Agama Kong Hu Cu
Agama Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga:
Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah
Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan
berbudi luhur.
Agama Khonghucu juga mengajarkan
tentang bagaimana hubungan antar sesama
manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan
dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah
"Tian" atau "Shang Di". Kitab Sishu Wujing adalah sebagai
kitab suci resmi yang berisi :
1. Kitab Sanjak Suci
yang disebut Shi Jing
2.
Kitab Dokumen Sejarah yang disebut Shu Jing
3. Kitab Wahyu Perubahan yang disebut Yi Jing
3. Kitab Wahyu Perubahan yang disebut Yi Jing
4.
Kitab Suci Kesusilaan yang disebut Li Jing
5. Kitab Chun-qiu yang disebut Chunqiu Jing
5. Kitab Chun-qiu yang disebut Chunqiu Jing
Agama ini juga menetapkan tahun
baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi. Yang mana kalender Imlek
terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius).
Ø Agama Hindu
Kata Hindu berasal bahasa Sanskerta yaitu Sanātana
Dharma yang artinya kebenaran abadi dan Vaidika-Dharma yang artinya Pengetahuan
Kebenaran. Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM
dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini.
Dalam Agama Hindu ada lima
keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Kelima keyakinan
tersebut, yakni :
1. Widhi Tattwa yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya.
2. Atma
Tattwa yaitu percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala
Tattwa adalah percaya adanya hukum sebab-akibat tiap perbuatan.
4. Punarbhawa Tattwa adalah percaya dengan adanya proses kelahiran kembali.
5. Moksa Tattwa adalah percaya bahwa kebahagiaan tertinggi .
bagi umat Hindu "Brahman" adalah kata yang melambangkan Tuhan Sang Pencipta dan kitab agama hindu adalah Weda.
4. Punarbhawa Tattwa adalah percaya dengan adanya proses kelahiran kembali.
5. Moksa Tattwa adalah percaya bahwa kebahagiaan tertinggi .
bagi umat Hindu "Brahman" adalah kata yang melambangkan Tuhan Sang Pencipta dan kitab agama hindu adalah Weda.
Ø Agama Budha
Kata Buddha berasal dari bahasa Sansekerta yang
artinya “Mereka yang Sadar, dan yang mencapai pencerahan sejati”. Kitab Suci
agama Buddha adalah
Tripitaka, didalam kitab ini
terdapat beberapa kepercayaan yang
mereka yakini, yaitu :
1.
Vinaya Pittaka, isinya adalah aturan-aturan untuk biksu atau biksuni.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu pengetahuan dari Buddha.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu pengetahuan dari Buddha.
3.3.
Perbedaan Agama Wahyu dan Agama Budaya
Di bawah ini dikemukakan perbedaan
antara agama-agama wahyu dengan agama-agama bukan wahyu, menurut al-Masdoosi :
1. Agama wahyu berpokok pada konsep
keesaan Tuhan sedangkan agama budaya tidak harus demikian
2.
Bagi agama wahyu maka sumber utama tuntunan dan ukuran baik
dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan bagi agama budaya kitab
suci yang diwahyukan tidak essensial
3.
Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama
budaya, kecuali paganisme, lahir di luar area termaksud
4.
Agama wahyu timbul di daerah-daerah yang historis di bawah
pengaruh ras Semitik, walaupun kemudian agama termaksud berhasil menyebar ke
luar area pengaruh Semitik. Sebaliknya, agama budaya lahir di luar area Semitik
termaksud;
5.
Sesuai dengan ajaran dan, atau historisnya maka agama wahyu
adalah agama monoteisme. Agama budaya bukanlah agama monoteisme
6.
Ajaran agama wahyu tegas dan jelas. sedangkan Agama budaya ajarannya
kabur dan sangat elastic
7.
Ajaran agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap
kepada para pemeluknya. Para pemeluknya berpegang, baik kepada aspek duniawi
(the worldly) maupun aspek spiritual daripada hidup ini. Tidaklah demikian
halnya dengan agama budaya, contohnya agama toisme yang menitik beratkan kepada
aspek hidup spiritual, sementara itu pada Confusianisme lebih menekankan pada
aspek duniawi.
8. Sistem
hubungan manusia dengan Allah, dalam agama wahyu, ditentukan oleh Allah sendiri
dengan penjelasan lebih lanjut oleh Rasul-Nya. System hubungan ini bersifat
tetap dan tidak berubah bagaimanapun dahyatnya perubahan karena perkembangan
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan system hubungan manusia dengan Tuhan dalam
agama budaya berasal dari akal berdasarkan kepecayaan (yang berisi anggapan )
dan pengetahuan serta pengalaman manusia yang senantiasa berubah atau
bertambah.
9. Konsep
ketuhanan agama wahyu ialah monoteisme
murni sebagaimana yang disebutkan dalam ajaran agama lait itu. Monoteisme adalah paham yang
mempercayai hanya satu Tuhan. Sedangkan konsep ketuhanan agama budaya karena disusun oleh akal manusia, berkembang sesuai
dengan perkembangan akal manusia mulai dari dinamisme sampai kepada monoteisme
murni. Dinamisme adalah kepercayaan
bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup.
2. Ciri-ciri Agama Secara Umum
Ciri-ciri agama secara umum adalah sebagai berikut :
·
Agama adaalah suatu sistem
tauhid atau sistem ketuhanan (keyakinan) terhadap eksistensi suatu yang
absolute (mutlak) diluar diri manusia yang merupakan kausaprima atau pangkal
pertama dari segala sesuatu termasuk dunia ini dengan segala isinya.
·
memiliki satu sistem
ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia kepada sesuatu yang
absolute.
·
Memiliki suatu sistem
nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan antara manusia dengan
Tuhan nya, manusia dengan sesama manusia, maupun manusia dengan makluk ciptaan
yang lainnya.
·
Memiliki nilai
universal, maksudnya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan agama baik
aturan (norma) maupun hal-hal lainnya berlaku bagi setiap umat manusia.
misalnya, mengenal istilah “Ukhuwah Islamiyyah” dalam islam yaitu sebagai nama
lain persaudaraan antara sesama muslim. Tentu saja, Islam tidak hanya
mengajarkan nilai persaudaraan antar muslim belaka. Islam juga mengenalkan
“ukhuwah” yang lebih luas dari “Islamiyyah”, yaitu “Wathaniyyah” dan “Basyariyyah”.
“Wathoniyyah”
adalah saudara dalam kebangsaan dan kenegaraan, dan “Basyariyyah”
atau saudara antar sesama manusia.
·
Membawa kemaslahatan
bagi umat manusia, maksudnya adalah suatu agama harus bias memberikan manfaat
bagi umat manusia, misalnya memberikan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia
demi keselamatan didunia maupun di akherat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Agama adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya.
Klasifikasi agama dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
berdasarkan sumbernya, penyebarannya, dan berdasarkan tanggapan ketuhanan.
Berdasarkan
sumbernya agama di klasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Agama
wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama
profetis yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta
melalui malaikat jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada
umat manusia. Contoh dari agama wahyu adalah : agama islam, Kristen(nasrani),
dan agama yahudi.
2. Agama
budaya (cultural religion) Disebut juga
dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang
manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai
aspeknya secara mendalam. Contoh dari agama budaya adalah : agama kong hu cu,
hindu dan budha.
Sedangkan
berdasarkan penyebarannya agama di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1.
Agama Universal
merupakan agama-agama yang "besar" dan
mempunyai minat untuk menyebarkan ajaran untuk keseluruhan umat Manusia.
Sasaran agama jenis ini adalah kesemua manusia tanpa mengira kaum dan bangsa.
Contohnya: Agama Islam,
Kristian
dan Buddha.
2.
Agama Folk
merupakan
agama yang kecil dan tidak mempunyai sifat dakwah seperti agama universal.
Amalannya hanya terhad kepada etnik tertentu. Contohnya: Agama Rakyat China/Taoismedan
agama Sikh.
Dan
berdasarkan tanggapan ketuhanan agama dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Agama Monoteisme
merupakan
agama yang menganggap Tuhan hanya satu, yakni mendukung konsep kewahidan Tuhan.
Contohnya, agama Islam.
2. Agama
Politeisme
merupakan agama yang menganggap bahawa Tuhan wujud
secara berbilangan, yakni ada banyak Tuhan atau Tuhan boleh
berpecah kepada banyak bentuk. Contohnya, agama Hindu, Agama Rakyat China.
Kemudian berdasarkan hal-hal yang menyangkut agama,
secara umum agama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·
memiliki satu sistem
ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia kepada sesuatu yang absolute.
·
Memiliki suatu sistem
nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan antara manusia dengan
Tuhan nya, manusia dengan sesama manusia, maupun manusia dengan makluk ciptaan
yang lainnya.
·
Memiliki nilai
universal, maksudnya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan agama baik
aturan (norma) maupun hal-hal lainnya berlaku bagi setiap umat manusia.
misalnya, mengenal istilah “Ukhuwah Islamiyyah” dalam islam yaitu sebagai nama
lain persaudaraan antara sesama muslim. Tentu saja, Islam tidak hanya
mengajarkan nilai persaudaraan antar muslim belaka. Islam juga mengenalkan
“ukhuwah” yang lebih luas dari “Islamiyyah”, yaitu “Wathaniyyah” dan “Basyariyyah”.
“Wathoniyyah”
adalah saudara dalam kebangsaan dan kenegaraan, dan “Basyariyyah”
atau saudara antar sesama manusia.
·
Membawa kemaslahatan
bagi umat manusia, maksudnya adalah suatu agama harus bias memberikan manfaat
bagi umat manusia, misalnya memberikan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia
demi keselamatan didunia maupun di akherat.
3.2.
Saran



DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Muhammad Daud. 1997. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Rajagarafindo Persada.
.
2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka
http//
yukisaparingga.wordpress.com/tugas-agama-klasifikasi-agama
http//
referensimakalah.com/2012/12/klasifikasi-agama.html
http//
id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2069572-ciri-ciri-agama
I LIKE IT
BalasHapusgood work.......
BalasHapusnice :-)
BalasHapushhe.. thank all
BalasHapusbagus nggi :)
BalasHapuskeren :)
BalasHapuslike
BalasHapusBagus jga
BalasHapusBagus jga
BalasHapus